Fungsi Porifera

Posted on

Fungsi Porifera – Sobat quora.co.id pada kesempatan ini penulis akan membahas artikel mengenai Fungsi Porifera yang meliputi Pengertian Porifera, Klasifikasi Porifera, Ciri-Ciri Porifera, Morfologi dan Anatomi Porifera, Struktur anatomi Porifera, Sistem Saraf dan Pencernaan Porifera, Fungsi Tubuh Porifera, Sistem Reproduksi Porifera, Manfaat Porifera Dalam Kehidupan dan Sifat Porifera. Pembahasan terlengkapnya dapat sobat simak berikut dibawah ini.

Fungsi Porifera
Fungsi Porifera

Pengertian Porifera

Porifera adalah salah satu kelas invertebrata yang disebut hewan tidak mempunyai tulang belakang. Porifera merupakan hewan yang mempunyai pori- pori dipermukaan tubuhnya. Fungsi pori ini ialah sebagai saluran keluar masuknya air yang telah mengandung bahan makanan dalam rongga tubuh.

Ciri-Ciri Porifera

Ciri-ciri porifera ialah sebagai berikut :

  1. Hewan jenis ini  yang mempunyai sel banyak (metazoa) yang primitif
  2. Tinggal di kedalaman sekitar 3,5 meter
  3. Bentuk tubuh porifera seperti vas bunga dan piala yang melekat didasar perairan
  4. Tubuhnya terbagi atas 2 lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luarnya (epidermis) yang telah tersusun dari sel-sel yang memiliki bentuk pipih, disebut pinakosit.
  5. Pada epidermis yang terdapat porus atau suatu lubang kecil yang disebut dengan ostia yang dihubungkan dengan saluran ke dalam rongga tubuh (spongocoel)
  6. Lapisan yang tersusun atas sel-sel berleher serta berflagel dengan sebutan koanosit.
  7. Mempunyai beberapa jenis sel, sel amubosit, sel skleroblas dan sel arkheosit.
  8. Di antara epidermis dengan koanosit memiliki lapisan tengah yang merupakan suatu bahan kental disebut mesoglea atau mesenkin.

Klasifikasi Porifera

Berikut dibawah ini merupakan tiga klasifikasi porifera, antara lain.

Kelas Calcarea

Sponge memiliki tubuh yang tersusun dari spikula kalsium karbonat. Bentuk dari saluran air yang beragam termasuk dengan asconoid, sycanoid serta leuconoid. Spikulanya ada yang mempunyai bentuk lurus namun ada juga yang berbentuk kaitan (ray).

Baca Juga :  Agrikultur dan Non Agrikultur

Contoh :Leucosolenia, Clathrina,Scypha dan Leucandra.

Kelas Hexactinellida (Hyalospongiae)

Mempunyai  sebutan lain yaitu sponge kaca, dengan spikula silika yang memiliki ujung (ray) 6, biasanya akan didapatkan pada kedalaman tinggi. Melekat pada substrat dengan di bantu oleh batang semu (stalk).

Contoh :Euplectella

Kelas Demospongiae

Merupakan kelas terbesar yang meliputi 95% dari keseluruhan jenis sponge. Satu satunya famili yang hidup dalam air tawar yaitu spongilidae.

Contoh :Haliclona, Pterosia, Xestospongia.

Morfologi dan Anatomi Porifera

Porifera mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi, ada yang sebesar kacang polong  serta setinggi 90 cm dengan lebar 1 m. Bentuk tubuh spons ini juga bermacam-macam, yang kebanyakan berbentuk sangat tidak beraturan dengan pola yang bervariasi namun ada juga beberapa simetri radial.

Osculum akan berhubungan dengan spongcoel yang letaknya ditengah-tengah tubuh dengan ruangan yang besar. Tubuh bagian luarnya ini terdiri dari pori-pori atau ousita. Membuka serta menutup ostis yang diatur oleh sel porosity yang telah menghubungkan bagian luar serta bagian dalam.

Tubuh porifera belum akan membentuk jaringan serta organ sehingga porifera ini dikelompokkan dalam jenis protozoa.Tubuh yang memiliki banyak pori-pori (ostium) ini merupakan celah untuk masuknya air ke rongga tubuh yang mempunyai ukuran lebih lebar yang disebut dengan spongocoel. Dari spongocoel, air kemudian akan keluar melalui oskulum, yang terdapat pada permukaan oral (atas) bagian tubuh.

Fungsi Tubuh Porifera

Adapun beberpa fungsi dari bagian tubuh porifera sebagai berikut.

  • Oskulum sebagai suatu tempat keluarnya air yang telah diperoleh dari spongosol.
  • Mesoglea sebagai lapisan yang akan membatasi antara lapisan dalam dengan lapisan luar .
  • Porosit dapat digunakan sebagai saluran yang akan menghubungkan antara pori-pori dengan spongosol.
  • Spongosol adalah suatu rongga yang ada pada bagian dalam tubuh dari porifera.
  • Ameboid adalah sel yang sangat berfungsi untuk dapat mengedarkan makanan ke dalam tubuh.
  • Epidermis adalah lapisan terluar
  • Spikula adalah suatu pembentuk atau penyusun tubuh
  • Flagel sebagai sebuah alat gerak koanosit
  • Koanosit adalah sel pelapis spongosol yang akan berguna sebagai sencerna makanan.
Baca Juga :  Contoh Teks MC Singkat

Struktur anatomi Porifera

Berikut merupakan struktur anatomi perifera antara lain.

  1. Lapisan luar tubuh (epidermis) yang terdiri dari selapis sel yang akan membentuk celah-celah kecil yang telah disebut ostium. Sel yang akan membentuk serta menggerakkan ostium yang disebut porosit.
  2. Lapisan dalam (endodermis) yang terdiri atas sel dengan bentuk leher yang akan disebut koanosit. Koanosit mempunyai inti, vakuola serta flagela yang telah berkaitan dengan fungsi sel sebagai ‘alat’ dengan pencernaan. Pencernaan yang terjadi dalam koanosit, oleh sebab itu disebut mempunyai pencernaan dari interseluler.

Sistem Saraf dan Pencernaan Porifera

Sedangkan Sistem Saraf dan Pencernaan Porifera ini terbagi menjadi tiga yang akan dibahas berikut ini.

Sistem Saraf Porifera

Porifera adalah makhluk hidup yang tidak memiliki sel sel saraf. Tapi fungsi sel saraf ini digantikan oleh sel lain yang ada dalam tubuhn. Hal ini yang menyebab porifera mampu bereaksi terhadap lingkungan dan peka terhadap berbagai sentuhan meski tidak memiliki sel saraf.

Sistem Pencernaan Makanan di Porifera

Pada porifera sistem pencernaan dari makanannya terjadi secara intraseluler. Dimulai dengan melakukan pergerakan flagella pada leher sel yang akan mengakibat air mengalir dari ostium dengan musuk spongol laulu ke dalam oskulum. Aliran air ini membawa oksigen dan a makanan berupa plankton yang akan dapat ditangkap oleh berbagai sel-sel leher serta dicerna di dalam vakuola.

Bentuk sistem ekskresi Porifera

Berikut merupakan sistem ekskresi dari porifera, antara lain.

  • system ekskresi porifera, dengan pengeluaran sisa metabolisma yang berlangsung secara difusi, dari berbagai sel tubuh ke epidermis melalui dari epidermis ke dalam lingkungan hidupnya yang sangat berair.
  • Porifera memiliki sistem dari saluran air yang memiliki fungsi untuk dapat memasukkan serta mengeluarkan air yang akan mengandung zat makanan, oksigen, serta sisa metabolisme.
  • Menurut Saluran airnya Porifera ini dibedakan menjadi 3 tipe yaitu Acson, Sicon dan Leucon ( Rhagon )

3 tipe yaitu Acson, Sicon dan Leucon ( Rhagon ) akan dibahas berikut dibawah ini.

Baca Juga :  Arti Tahi Lalat di Anggota Tubuh

Jenis Ascon

Jenis ascon adalah suatu tipe Porifera yang mempunyai sistem saluran air yang sangat sederhana. Air tersebut yang masuk melalui pori pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu kemudian akan keluar melalui oskulum. Contoh ; Leucoslenia.

Jenis Sicon

Jenis Sicon adalah jenis saluran air yang terbagi dua saluran yaiu inkruen dengan radial. air akan masuk melalui ostium lalu menuju ke saluran radial. Melalui penghubung porosity air dari saluran inkruen yang akan menuju ke saluran radial, baru masuk ke dalam spongocoel lalu keluar melalui oskulum.

Tipe Leucon (Rhagon)

Jenis Leucon merupakan tipe saluran air yang lebih kompleks. air masuk dengan melalui ostium lalu menuju rongga-rongga bulat yang akan saling berhubungan serta dibatasi oleh koanosit, kemudian akan menuju ke spongocoel lalu keluar melalui oskulum.

Sifat Porifera

Porifera memiliki sifat hermafrodit (dalam satu individu yang terdapat 2 macam jenis alat kelamin). Tubuh porifera mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Habitatnya di air laut dan hidup dengan melekat pada dasar laut (polip).

Sistem Reproduksi Porifera

Reproduksi dari porifera tersebut berlangsung diantaranya sebagai berikut:

Reproduksi Aseksual

Hal itu terjadi melalui penyatuan ovum dengan sel sperma. Sel sperma akan keluar dari tubuh induk dengan cara oskulum bersamaan dengan keluarnya aliran air. Didalam spongcoel, sperma akan masuk ke dalam koanosit juga amoebosit. Sel amoebosit memiliki fungsi dengan membawa sperma itu menuju sel telur yang ada didalam mesohil. Setelah itu, amoebosit dengan sperma akan melakukan peleburan dengan sel telur, sehingga terjadi yang namanya proses pembuahan.

Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan kuncup. kuncup ini  dapat dilepas dan melekat, sehingga membentuk gerombolan besar. Setelah itu maka pembentukan gemule (butir benih) atau kuncup bagian dalam.

Manfaat Porifera Dalam Kehidupan

Adapun Manfaat filum porifera, yaitu sebagai berikut :

  • Umumnya Porifera dapat digunakan sebagai obat kontrasepsi.
  • Dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembang biakan dan membatu hewan laut memperoleh makanan.
  • Bisa dipergunakan sebagai makanan untuk hewan laut yang lainnya.
  • Bisa digunakan sebagai alat penggosok mandi dan mencuci.
  • Dipergunakan sebagai alat penyaring air.
  • Dipergunakan sebagai hiasan yang berada di dalam akuarium.

Demikianlah pembahasan mengenai tentang Fungsi Porifera. Harapan penulis semoga artikel ini dapat memberikan berbagai manfaat dan menambah wawasan sobat semua. Sekian artikel pada kesempatan ini.

Baca Juga :