Pengertian Hikayat

Posted on

Pengertian Hikayat – Halo sobat quora.co.id, Pada kesempatan ini artikel yang penulis bagikan akan membahas mengenai Pengertian Hikayat : Pengertian Hikayat secara umum, Pengertian hikayat berdasarkan pendapat para ahli, Ciri-ciri, Karakteristik, Nilai, Jenis, Unsur dan Contoh hikayat. Lengkapnya, Yuk mari kita simak langsung artikel dibawah ini.

Pengertian Hikayat
Pengertian Hikayat

Pengertian Hikayat

Hikayat merupakan bentuk dari salah satu prosa karya sastra dengan jenis lama yang kemudian berkisah mengenai tentang suatu kehidupan dari para kaum bangsawan, kehidupan dari keluarga istana, dengan orang-orang ternama yang mempunyai kehebatan, kesaktian, ilmu serta kepahlawanan dan kedermawanan. Dalam suatu cerita hikayat yang menyinggung tentang suatu kekuatan, adanya mukjizat serta dengan segala keanehannya.

Pengertian Hikayat Menurut Ahli

Setelah membahas pengertian hikayat secara umum, berikut dibawah ini merupakan pengertian hikayat berdasarkan dari pendapat para ahli.

  • Pengertian Hikayat Menurut Sugiarto

    Menurut Sugiarto, hikayat umumnya bercerita mengenai tentang peristiwa kehebatan dan kesaktian dari para pelaku dan tokoh utamanya. Selain itu juga mengisahkan raja-raja serta dari kaum bangsawan, dalam hal ini hikayat biasanya diceritakan dalam kehidupan para dewa dewi, serta kehidupan rakyat yang masih hidup di dalam lingkungan kerjaan.

  • Pengertian Hikayat Menurut Suherli, dkk

    Menurut Suherli dan kawan kawan hikayat adalah ragam dari jenis cerita rakyat yang termasuk ke dalam sebuah teks narasi. Hikayat ini merupakan cerita Melayu klasik yang mengangkat unsur penceritaan serta berciri kemustahilan dan kesaktian dari para tokoh-tokohnya.

  • Pengertian Hikayat Menurut KBBI

    Menurut KBBI, hikayat ialah karya sastra lama Melayu yang berupa sastra yang berisi penggalan cerita, undang-undang, serta silsilah bersifat rekaan, biografis, keagamaan, historis dan gabungan sifat-sifat, dibaca untuk para pelipur lara, pembangkit dari semangat juang dan juga sekedar untuk meramaikan daretan pesta.

Ciri-Ciri dan Karakteristik Hikayat

Berikut dibawah ini merupakan ciri serta karakteristik dari hikayat.

Bahasa

Bahasa yang digunakan pada karya sastra hikayat itu ialah dengan bahasa Melayu lama.

Istana sentries

Pusat cerita umumnya terjadi di lingkungan istana. Dengan bertema kehidupan para raja dan keluarganya.

Pralogis (kemustahilan)

Dengan pengkisahan cerita yang sering tidak masuk akal sehat, seperti sebuah keajaiban yang sangat tidak bisa diterima oleh realita. Seperti seorang bayi yang lahir dengan bersama pedang.

Statis

Dalam cerita Hikayat ini mempunyai sifat yang kaku serta juga tetap.

Kesaktian

Seringkali kita bisa menemukan sebuah kesaktian dari para tokoh di dalam hikayat.

Anonim

Anonim maksudnya tidak diketahui dengan cara jelas nama dari pencerita atau dari pengarang. Hal tersebut yang terjadi karena cerita yang disampaikan secara lisan. Dengan artian tidak jelas siapa yang mengarang hikayat tersebut.

Arkais

Mengaplikasikan kata arkhais, Bahasa yang telah digunakan pada masa lampau. Jarang untuk dipakai atau tidak lazim digunakan di dalam komunikasi yang terjadi pada masa kini.

Struktur Hikayat

Berikut ini merupakan beberapa struktur pada hikayat yang sedang kita bahas.

  1. Abstraksi

Adalah sebuah ringkasan ataupun sebuah inti dari cerita, dimana akan dilakukan pengembangan menjadi rangkaian peristiwa ataupun juga sebuah gambaran awal pada cerita. Abstrak yang bersifat opsional dimana dalam artinya suatu teks hikayat boleh tidak menggunakan abstrak ini.

  1. Orientasi

Orientasi adalah bagian teks yang berkaitan dengan kejadian waktu, suasana, serta tempat yang berkaitan dengan cerita hikayat tersebut.

  1. Komplikasi

Komplikasi umumnya berisikan berbagai urutan kejadian – kejadian yang akan dihubungkan berdasarkan sebab serta akibat. Pada bagian ini kita mendapatkan karakter atau watak dari tokoh dalam cerita sebab kerumitan yang mulai bermunculan.

  1. Evaluasi

Konflik yang terjadi dimana akan mengarah pada sebuah klimaks mulai untuk mendapatkan penyelesaiannya atas para konflik tersebut.

  1. Resolusi

Di bagian ini seorang pengarang akan mengungkapkan solusi atas permasalahan yang telah dialami para tokoh dan pelaku.

  1. Koda

Koda yang merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari sebuah teks cerita oleh para pembacanya.

Jenis-Jenis Hikayat

Berikut dibawah ini merupakan jenis dari hikayat yang dapat kita pelajari antara lain.

Jenis Hikayat berdasarkan Isinya

Berdasarkan dari pembagian Isinya hikayat terbagi menjadi beberapa jenis, ialah sebagai berikut :

  • Cerita Rakyat
  • Epos India
  • Cerita dari Jawa
  • Cerita-cerita Islam
  • Sejarah dan Biografi
  • Cerita berbingkat

Jenis Hikayat Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan dari Asalnya hikayat ini terbagi atas beberapa jenis, adalah sebagai berikut :

  • Melayu Asli
  • Contoh Hikayat Melayu Asli :
  • Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur islam)
  • Hikayat Si Miskin (bercampur unsur islam)
  • Hikayat Indera Bangsawan
  • Hikayat Malim Deman

Nilai Nilai dalam Hikayat

Nilai didalam hikayat terdiri atas nilai agama, sosial, budaya, moral dan edukasi sebagai berikut.

Nilai Konsep Nilai Kutipan Teks
Agama Meminta kepada Tuhan dengan cara berdoa serta bersedekah supaya dimudahkan urusannya. Pada suatu hari diperintahkan untuk membaca surah qunut dan bersedekah
Pasrah kepada yang maha kuasa setelah berusaha Setelah berusaha dan berdoa sudah seharusnya ikhlas menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT.
Sosial Tidak melihat perbedaan atas status sosial. Baginda merendah mengatakan ia hanya seorang hamba, dengan prilaku dan budi pekerti yang baik, sang puteri menerima dengan sepenuh hati.
Membantu para orang orang yang berada dalam situasi kesulitan  Syah Peri mengarahkan para dayang-dayangnya. Tatkala seekor Garuda datang, maka Garuda itu akan dibunuhnya.
Budaya Raja ditunjuk berdasarkan dari garis keturunan dan
raja yang mempunyai putra lebih dari satu akan selalu mencari tahu siapa yang paling gagah serta pantas menjadi penggantinya.
Raja bingung menetapkan siapa diantara kdua putranya untuk menjadi seorang raja. Hingga pada suatu malam raja bermimpi dengan mendapat titah bahwa siapa diantara putranya yang dapat membawa kambing berwarna lima dihadapan raja dalam jangka waktu satu minggu putra itulah yang akan menjadi penerusnya.
Moral Tidak mau bekerja keras untuk hal mendapatkan sesuatu. Hingga datanglah ketujuh orang anak-anak raja untuk meminta susu kambing dengan mereka menyangka susu harimau yang beranak muda.
Memperdaya semua orang yang tidak mau berusaha. Bangsawan mengatakan tidak akan menjual susu itu selain ada seorang yang mau pahanya dipenggal dengan besi panas.
Edukasi Kewajiban untuk belajar menuntut ilmu agama sejak dari usia kecil. Maka para anakanda baginda yang dua orang  sampailah usia tujuh tahun dengan dititahkan pergi mengaji kepada seorang Mualim Sufan. Sesudah mereka tahu mengaji, mereka dititah pula untuk dapat mengaji kitab usul, fkih, hingga dengan saraf, tafsir untuk mereka ketahui

Unsur-Unsur Hikayat

Adapun unsur dari hikayat terbagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik, yang pembahasannya sebagai berikut.

Unsur Intrinsik Hikayat

Berikut merupakan unsur intrinsik hikayat.

  1. Tema, merupakan sebuah gagasan yang menjadi dasar sebuah cerita.
  2. Latar, adalah sebuah tempat, waktu, serta bentuk situasi atau suasana yang telah tergambar di dalam suatu cerita.
  3. Alur, merupakan suatu jalinan peristiwa di dalam suatu cerita.
  4. Amanat, merupakan suatu pesan yang akan disampaikan oleh pengarang dengan melalui suatu cerita.
  5. Tokoh, merupakan para pemeran di dalam cerita. Penokohan merupakan sebuah penggambaran watak dari tokoh.
  6. Sudut pandang, adalah pusat pengisahan darimana dalam cerita dikisahkan oleh pencerita.
  7. Gaya, untuk gaya berhubungan dengan hal bagaimana cara penulis menyajikan suatu cerita dengan menggunakan tata bahasa serta juga dengan unsur-unsur keindahan.

Unsur Ekstrinsik Hikayat

Unsur ekstrinsik ini pada hikayat ini berhubungan dengan adanya latar belakang (background) dari cerita, contohnya terdapat pada latar belakang agama, adat, serta budaya serta lain sebagainya. Unsur ekstrinsik ini yang berkaitan dengan nilai serta norma kehidupan di dalam cerita, seperti adanya nilai moral, nilai sgi agama, nilai nilai budaya, nilai sosial,  serta lain sebagainya.

Contoh Hikayat dan Analisis Strukturnya

Contoh Hikayat Si Miskin

Hikayat Si Miskin

Hidup sepasang suami istri yang telah dikutuk hidup dalam kemiskinan. Lalu mereka berdua dikaruniai seorang putra bernama Marakrama. dan dari semenjak anak itu lahir, hidup mereka pun kembali menjadi sejahtera dan berkecukupan. Tetapi si Ayah termakan atas perkataan para ahli nujum yang telah mengatakan bahwa anak itu akan membawa sial serta mereka harus membuangnya.

Setelah si Ayah membuang anaknya, mereka kembali dalam hidup sengsara. Setelah dibuang oleh ayahnya sendiri, Marakrama di perjalanan hidupnya belajar ilmu kesaktian. Pada suatu ketika ditempat tinggal  barunya ia dituduh mencuri dengan hukuman dibuang ke laut. Hingga ia terdampar di bagian pantai yang ternyata itu daerah merupakan tempat tinggal dari raksasa dengan pemakan segala. Akhirnya Marakrama ditemukan dan telah dibantu oleh Putri Cahaya dan sang putrilah yang menyelamatkan Marakrama. Mereka pun kembali kabur serta membunuh raksasa tersebut.

Ternyata ada sepercik niatan yang jahat dari nahkoda kapal, ia berniat akan membuang Marakarma ke tengah laut, dan nasib baik seekor ikan yang membawanya ke sebuah Negeri yaitu Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kemudian kapal itu singgah.Disana Marakrama tinggal bersama dengan seorang Nenek Kebayan dan ia pun juga mengetahui jikalau Putri Mayang itu adalah adik kandungnya. Setelah itu Marakarma akhirnya memilih untuk kembali ke Negeri Puspa Sari dengan mereka mendapati ibunya telah menjadi seorang pemungut kayu.

Marakarma pun kembali dengan hati yang paling dalam memohon kepada dewa supaya dewa mengembalikan kehidupan yang layak Puspa Sari. Puspa Sari pun hidup makmur dengan mengakibatkan Maharaja Indra Dewa dengki dengan ia menyerang Puspa Sari. Kemudian diakhir cerita Marakrama menjadi seorang Sultan Mercu Negara.

Analisis Struktur Hikayat dari contoh hikayat diatas :

Abstraksi

Kehidupan keluarga yang dikutuk miskin kemudian dikaruniai seorang anak yang dianggap malapetaka.

Orientasi

Sepasang suami istri yang hidup miskin karena sebuah kutukan.

Komplikasi

Saat dikaruniai seorang putra, ada yang berpendapat bahwa anak itu pembawa sial, dengan kehidupan suami istri yang telah menjadi sejahtera karena hadirnya seorang anak kembali menjadi kekurangan setelah membuang anak tersebut

Evaluasi

Anak yang dibuang mengalami banyak kejadian dalam perjalanan hidupnya setelah dibuang

Resolusi

Kembali meemui ibunya yang hidup sengsara serta mendoakan kesejahteraannya, dan si anak menjadi seorang sultan.

Koda

Tidak ada seorang anak yang membawa sial, sejatinya seorang anak terlahir sebagai karunia, rezeki dan kebahagiaan.

Demikianlah artikel yang mengenai tentang Pengertian Hikayat, semoga artikel yang kami sampaikan dapat menmabah pengetahuan anda sekalian serta bermanfaat bagi kita semua sampai jumpa pada artikel berikutnya.

Baca Juga :

Baca Juga :  Konjungsi Temporal